Categories
Eksklusif Penulis

EKSKLUSIF! Tsana dan Cerita di balik Rintik Sedu

Dikenal sebagai Rintik Sedu adalah salah satu hal yang sangat disyukuri oleh Nadhiffa Alya Tsana, orang yang berada di balik Rintik Sedu yaitu penulis dari Buku Minta Dibanting. Lewat karyanya, tidak hanya teman baru yang ia temukan, namun ia juga bisa ikut berada diantara luapan emosi pembacanya. Bahkan, di umurnya yang baru menginjak 22 tahun pada 4 Mei kemarin, ia sudah meluncurkan Buku Minta Dibanting, buku unik yang sukses mengobrak-abrik hati, dan buku ke-6-nya yang berkolaborasi langsung dengan sastrawan Indonesia, Sapardi Djoko Damono, yaitu Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang.

Kenapa namanya Rintik Sedu?

Ia memilih nama pena Rintik Sedu karena Ia ingin rasa sedih yang pembacanya rasakan, bisa seperti rintik yang cepat kering dan berlalu.

“Rintik itu nggak lebih merepotkan dari hujan. Sedu itu suara isakan habis menangis. Aku memilih nama Rintik Sedu supaya kesedihan yang mereka rasakan, ketika membaca tulisan-tulisanku, bisa seperti rintik yang cepat kering dan berlalu.”

Terkenal dengan tulisan-tulisan galau percintaan dalam Buku Minta Dibanting yang ‘mengena’ sekali di hati pembacanya, siapa sangka, perempuan yang akrab di panggil Tsana ini bukanlah orang yang sering galau karena percintaan. Tsana mengaku, ia adalah orang yang sangat santai dan suka bercanda. 

“Sebenarnya, Tsana itu orang paling santai di dunia, nggak bisa serius dalam hal apa pun. Makanya susah dapet pacar karena banyak yang bilang aku terlalu bercanda. Padahal aku ini tipe yang main-main tapi diam-diam serius. Anjay. “

Apa sih sumber inspirasi Tsana dalam menulis?

Berawal menjadi pendengar curhat kisah cinta teman-temannya yang memiliki cerita dan karakter yang berbeda, ia mendapatkan inspirasi dan menjadikan kisah teman-temannya dalam bentuk tulisan-tulisan Rintik Sedu. Ia juga perlu mendengar kegalauan orang lain bahkan mendengar berbagai lagu atau buku yang dapat membuatnya mendalami perasaan yang dialami teman-temannya untuk bisa galau. “Asli, ini beneran, soalnya kisah cintaku super flat. Biasa banget. Hahaha.” 

Menurutnya, cara paling mudah dalam mencari inspirasi adalah menulis dari apa yang dilihat, didengar, bahkan yang dirasakan sendiri. Kuncinya, sering-seringlah memperhatikan hal-hal kecil yang terjadi di sekeliling kita.

Apa arti pembaca bagi Tsana?

Dari berbagai hal yang terjadi di sekelilingnya, ia berhasil menuangkan berbagai kejadian menjadi tulisan yang ‘menyentil’ pembacanya, dan itu bukan tanpa sebab. Menurutnya, rasa senang belum tentu bisa terjadi setiap hari, namun kegalauan manusia itu terjadi tiap waktu. Ia ingin menjadi teman di berbagai emosi pembacanya. Setidaknya, mereka tahu bahwa mereka tidak merasakannya sendiri. 

“Hal paling kusyukuri adalah pembacaku mengenalku lewat karyaku, lewat Rintik Sedu, bukan sebagai Tsana. Jadi memang buku yang jadi alasan kami berteman. Itu super menyenangkan.”

Apa tulisan favorit Tsana dalam Buku Minta Dibanting?

Seringkali mencari bahan tulisan dari teman-teman atau lingkungan sekitar membuat Tsana jarang merasa relate dengan tulisannya sendiri. Uniknya, ada salah satu tulisan dari Buku Minta Dibanting yang menjadi favoritnya. 

“Tidak satu tujuan saja, kesulitan. Apalagi yang tidak satu keyakinan.” 

Alasannya pun sederhana, “tumben aja merasa relate sama tulisan sendiri. Biasanya super jarang.”

Wah, gitu dong. Sekali-sekali berada di posisi pembacanya, yaa? 

Bagaimana Tsana mengatasi rasa jenuh?

Setiap penulis pasti akan menemukan titik jenuhnya, mungkin begitu pula dengan Tsana. Namun, hal itu tidak menjadi alasannya berhenti menulis untuk Rintik Sedu. Lalu apakah Tsana pernah jenuh menulis? Ini jawaban Tsana.

“Sejujurnya belum pernah, dan semoga nggak akan pernah. Mungkin karena memang aku menulis ketika aku mau, ketika ada mood-nya. Mungkin karena aku taurus yang juga sangat moody. Makanya nggak bisa dipaksa harus nulis ini di waktu ini, itu nggak akan jadi apa-apa selain ngeluh sama kamar sendiri. Jadi kalau lagi nggak nulis, ya aku baca buku, atau buat podcast, atau makan sushi, hahaha. Aku ini kayaknya penulis paling lelet di masanya, karena waktuku justru lebih banyak habis dengan baca buku orang lain daripada ngerjain buku sendiri.”

Bukan berarti tidak ada rasa jenuh sama sekali, Tsana pun memiliki rencara untuk istirahat dari dunianya sendiri setelah lulus kuliah nanti. Entah itu kuliah lagi, atau bahkan untuk kabur sebentar ke luar negeri. “Dari 2015 aku melakukan semua hal ini tanpa stop, kayaknya udah waktunya nentuin kapan mau mampir rest area.”

Harapan Tsana di usia yang ke-22 tahun

Menginjak usia baru, setiap orang pasti memiliki harapan-harapan tertentu untuk kedepannya. Namun, berbeda dengan Tsana. “Hahahaha fun fact, aku nggak pernah punya wish tiap ulang tahun,” ujarnya. Termasuk di usianya yang baru saja genap 22 tahun. 

“Aku segitu enggak sukanya berharap dan minta sesuatu. Menurutku, semesta akan kasih tanpa perlu minta segala. Jadi, yang kulakukan yaa stay sane aja.”

Tsana percaya, bahwa segala hal yang tulus, pasti akan menemukan yang sejatinya. Hal itulah yang selalu dipegang dan dijadikan prinsip dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sehingga, apa pun yang ia lakukan, selama ia selalu bersikap tulus, maka semesta akan membantunya dan memberikan jalan.

Dapatkan promo potongan Rp15.000 khusus Buku Minta Dibanting karya Rintik Sedu! Cek disini yaa!

Categories
Eksklusif

#10YearsChallenge Bumi, Lihat dan Sadari Perubahannya

KOMPAS.com – Tren memasang foto lama dan terkini dengan menggunakan tagar #10YearsChallenge banyak dilakuakan oleh para pengguna media sosial di seluruh dunia. Mereka seolah berlomba-lomba menunjukkan perubahan penampilannya saat ini yang jauh lebih baik dari 10 tahun sebelumnya. Entah dari sisi gaya busana, make up, tatanan rambut, dan sebagainya.

Namun, ternyata #10YearsChallenge tidak hanya bisa dilakukan oleh orang-orang untuk memperlihatkan perubahan. Bumi pun bisa ikut tantangan viral ini. Memang, Bumi tidak memiliki media sosial layaknya manusia. Akan tetapi, sebagian dari manusia yang mencintai Bumi bergerak melalui berbagai organisasi berbasis kelestarian lingkungan hidup. Melalui akun-akun organisasi inilah, perubahan bumi dalam 10 tahun ditampakkan melalui tantangan #10YearsChallenge. Berikut ini beberapa ungggahan #10YearsChallenge Bumi dan lingkungan yang diunggah oleh berbagai akun organisasi yang bergerak di bidang kelestarian lingkungan hidup. Lihat lalu coba sadari perubahannya.

Akun instagram yang fokus pada masalah sampah di lautan, @lessplaticuk menyatukan tiga kolase foto #10YearsChallenge bumi dalam satu bingkai. Masing-masing menggambarkan perbedaan kondisi terumbu karang, lapisan es, dan beruang kutub pada era 2008 atau 2009 dengan keadaan terkini pada 2018 atau 2019. Terumbu karang yang dahulu masih sehat dengan warna-warni indahnya, saat ini banyak yang mengalami kerusakan. Hal itu bisa saja karena kondisi alam, namun yang paling banyak terjadi adalah kerusakan yang diakibatkan oleh ketidakarifan masyarakat dalam memperlakukan alam. @lessplastickuk

Selanjutnya adalah dataran es yang ada di Kutub Utara. Kondisi pada 2008 dan 2018 menunjukkan penyusutan luas es yang ada di sana. Tidak sedikit, penyusutan itu terjadi sangat luas. Dataran es menyempit dan lapisannya menipis. Hal itu bisa terlihat dari foto kanan atas dan kiri bawah. Terakhir adalah foto seekor beruang kutub yang ditemui pada 2009 dan 2019. Keduanya terlihat begitu berbeda baik dari postur tubuh maupun habitat hidupnya. Beruang di tahun 2019 terlihat sangat kurus dan hidup di antara bongkahan es di tengah perairan.

Selain itu, foto #10YearsChallenge Bumi juga banyak diunggah oleh organisasi lingkungan dunia, Greenpeace, melalui akun Instagram-nya. Sebagian besar menunjukkan kerusakan lingkungan hidup yang terus terjadi tanpa kita sadari. Misalnya, perbedaan pegunungan di perairan Arktik yang dilapisi es tebal 100 lalu, dijajarkan dengan kondisi sekarang yang sudah sangat berbeda. Bagian pegunungan semakin jelas terlihat sementara lapisan es sudah banyak menghilang. Di foto selanjutnya, diperlihatkan kerusakan hutan di Amazon, Brazil, Amerika Selatan. Hutan hujan tropis yang terlihat begitu hijau dan lebat berubah menjadi hutan gundul gersang. Dalam keterangan foto, disebutkan kerusakan itu terjadi kurang dari 10 tahun. Padahal, bumi membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membentuk hutan tersebut hingga menjadi rumah bagi sekian banyak jenis flora juga fauna. Hal yang sama juga terjadi di hutan alam Indonesia. Mulai dari hutan yang ada di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Perusakan terus-menerus terjadi atas nama lapangan pekerjaan dan kesejahteraan sosial. Perbandingan sampah plastik di dua masa yang berbeda, dia tidak berubah. Perbandingan sampah plastik di dua masa yang berbeda, dia tidak berubah.(Greenpeace) @greenpeaceid

Satu lagi unggahan Greenpeace tentang #10YearsChallange, yang bersifat satire. Sebuah sampah botol air mineral yang mengapung di lautan difoto pada 2 waktu yang berbeda, 2009 dan 2019. Botol itu tidak berubah bentuk dan masih utuh sebagai sebuah botol plastik yang melayang di dalam air. Foto sederhana ini berisi pesan, sampah plastik yang tidak mudah terurai di lautan. Meskipun sudah dibuang sejak lama, bentuknya akan tetap utuh hingga belasan bahkan puluhan tahun kemudian.

sumber: https://sains.kompas.com/read/2019/01/22/142817423/10yearschallenge-bumi-lihat-dan-sadari-perubahannya

Categories
Eksklusif

5 Kegiatan Seru Pakai MyValue di Minggu ini

Minggu ini, kamu bisa menikmati keseruan bareng aplikasi MyValue. Apa aja sih keseruan yang bisa kamu gunakan dengan aplikasi MyValue? Ini dia lima hal yang bisa kamu lakukan:  

Belanja di Gramedia pakai Point 

Kalau mau belanja di Gramedia, kamu wajib pakai aplikasi MyValue. Selain belanja dapat poin, kamu bisa menukarkan puluhan voucher produk-produk yang dijual di Toko Gramedia. Kalau minggu ini kamu berencana pergi ke Gramedia, siapkan dulu aplikasi MyValue.   

Buat kamu yang sudah punya poin lebih dari 50.000. Kamu bisa menukarkan voucher senilai 50.000 dan membeli produk buku yang ingin kamu beli. Kalau Value Poin kamu sudah lebih dari 100.000, kamu bisa menukarkannya dengan E-Voucher Gramedia, kemudian barang apapun di Toko Gramedia. Selamat berbelanja! 

Minum Bareng Teman di ShareTea 

Buat kamu yang sering jalan bareng teman-teman, ga asyik ya kalau acaranya ga duduk ngobrol sambal minum-minuman kesukaan. Nah, datang ke mall juga ga lengkap kalau belum mampir ke outlet Share Tea. Dapatkan diskon senilai 5.000 rupiah untuk pembelian minuman di Share Tea. Kalau kamu ke Central Park Mall, kamu bisa nongkrong dan menghabiskan waktu Bersama teman-temanmu, sambil menikmati kesegaran Share Tea.   

Pesan Cake di Anns Bakery untuk Ultah Sahabat 

Minggu ini ada sahabatmu yang ulang tahun? Jangan lupa untuk pesan kue ulang tahunnya ya. Pakai MyValuenya dan nikmati diskon 20% dari Ann’s Bakery. Kamu juga bisa membeli kue dan cake dari Ann’s Bakery yang lain untuk camilan bersama keluarga.  

Makan Bareng Keluarga di Chicking 

Memilih tempat makan bersama keluarga juga penting saat libur akhir pekan. Kalau cuma ayam goreng biasa, mungkin sudah bosan. Kamu bisa membawa keluargamu ke Chicking untuk menikmati ayam panggang yang diolah dengan resep Timur Tengah. Ayam Top Dubai ini rasanya unik dan yummy, tapi sangat mudah diterima sebagai makanan keluarga. Buka aplikasi MyValue dan dapatkan diskon sebesar 15% di Chicking.  

Wisata ke Malang, Dapat diskon menginap di Hotel Santike Premiere Malang  

Sekarang ini, Malang menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak diincar keluarga-keluarga muda. Selain banyak tempat wisata modern di Malang, banyak juga ditemukan wisata alam baru di sekitar Malang. Jika kamu berniat untuk berwisata di Malang, pastikan pilihanmu menginap di Hotel Santika Premiere Malang.  

Dengan aplikasi MyValue, kamu bisa mendapatkan harga khusus untuk menginap di Hotel Santika Premiere Malang. Selain mendapatkan harga khusus, kamu bisa menggunakan MyValue untuk mendapatkan poin menginap. Kumpulkan poin menginapmu di seluruh hotel Santika dan hotel Amaris di Indonesia. Kamu bisa menggunakannya lagi untuk menginap, atau membeli barang-barang di Toko Gramedia. Seru kan?