Categories
Event

Mengenal Magang di Akademi Ritel Gramedia

Akademi Ritel Gramedia (ARG) adalah pendidikan dan pelatihan tenaga ritel oleh Gramedia. Model pelatihan ARG terdiri atas pemahaman konsep dan praktik kerja.

Pendidikan di ARG ditempuh dalam tiga bulan, terdiri dari satu bulan kelas online dan dua bulan magang. Pada saat magang, mahasiswa akan memperdalam ilmu ritel yang sebelumnya sudah dipelajari di kelas online. 

Mahasiswa mempraktikan ilmu-ilmu ritel dalam kegiatan magangnya yang dengan didampingi oleh mentor. Contoh ilmu ritel yang langsung diaplikasikan pada saat magang, yaitu layanan pelanggan. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa ARG Batch 11 asal Sukabumi, Muhamad Irpan Iskandar. Saat magang di Gramedia Sukabumi Surya Kencana, belajar bagaimana caranya membantu customer dalam mencari buku sesuai kebutuhan. 

Contoh ilmu ritel lainnya datang dari mahasiswa ARG Batch 11 asal Tangerang, Arie Zulkarnaen. Di Gramedia World Emerald Bintaro, Arie melakukan wrapping buku-buku sebelum didisplay di rak buku. Melalui wrapping buku, Arie belajar menggunakan pemanas plastik untuk memperbaiki kemasan buku.

Melalui program magangnya, ARG menghasilkan lulusan yang cakap. Karena selama magang, mahasiswa bekerja layaknya staff frontliner di tempat magang tersebut. Selain itu, magang di ARG juga membuka akses bagi lulusannya untuk bekerja di Gramedia dan perusahaan-perusahaan ritel yang sudah bekerja sama dengan ARG.

Serunya lagi, pendidikan di ARG bisa diikuti oleh alumni SMK/A sederajat di seluruh nusantara. Karena kelasnya online dan magangnya bisa dilakukan di jaringan Gramedia Store se-Indonesia.

Dapatkan pengalaman seru belajar dan magang di industri ritel bersama ARG. Kamu bisa langsung daftar di ARG Batch 12 ya!

Salam Inspirasi #AkuAnakRitel

Untuk info lebih lanjut, silakan hubungi ARG melalui:
WhatsApp (klik https://wa.me/6281386701770 )
website https://gramediaacademy.com/program/akademi-ritel
DM ke Instagram @akademiritelgramedia

atau DAFTAR SEKARANG melalui aplikasi MyValue dengan cara klik link ini: Daftar Akademi Ritel Gramedia dengan MyValue!

Categories
GWRF

Gramedia Writers and Readers Forum (GWRF) 2020 Datang Lagi!

Dalam rangka ulang tahun Gramedia yang ke-50, tahun ini Gramedia kembali menyelenggarakan Gramedia Writers and Readers Forum (GWRF) dengan tema dan pembicara yang  lebih seru dan lebih keren lagi! Bahkan, GWRF 2020 mengundang 50 orang penulis dan orang-orang yang menginspirasi lainnya dan kamu pun bisa bertemu secara langsung dengan mereka!

Mengangkat tema “Creation for Nation“, GWRF 2020 diharapkan dapat menjadi tempat bagi berbagai kreator yang menghasilkan berbagai karya yang menggerakkan perubahan untuk negeri, karena peradaban bergerak sejalan dengan lahirnya kreasi.

GWRF 2020 akan dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut pada tanggal 3-5 April 2020 di Perpustakaan Nasional RI. Jadi, segera kosongkan jadwal kalian yaa. 

Berikut adalah jadwal lengkap acara GWRF 2020 mulai dari waktu dan pembicaranya:

DAY 1: Jumat, 3 April 2020

14.00 – 15.30 WIB

  1. Inspiration Through Spiritual Ways bersama Harun Tsaqif & Asma Nadia
    Ketika kita bicara tentang nilai spiritual, kita akan berbicara hal yang sangat personal. Namun ketika nilai spiritual menjadi karya, ia akan menjadi personal untuk orang-orang yang menjadi penikmatnya. Dan kini, nilai spiritual tersebut tidak lagi tabu untuk dibagikan melalui berbagai media, tak terkecuali buku. 
  2. The Subtle Arts of Mark MansonJika Semua Ambyar, Apakah Kamu Tetap Bodo Amat? bersama Adinto F. Susanto, Fristian Yulianto, dan dr. Jiemie Ardian
    Mark Manson punya gagasan sederhana dalam memandang dunia yang ambyar ini: Bodo amat. Ide ini mungkin tidak lazim dan dianggap berada di luar pakem konsep pengembangan diri yang umum. Persoalannya, kita perlu mempertanyakan relevansi gagasannya bila dihadapkan dengan realitas nyata milenial. Bagaimana kita memandang dunia melalui kacamata Manson? Bagaimana, ketika segala-galanya ambyar, kita dapat menerapkan seni bodo amat versi Manson?
  3. Make The Most Out of Sketch bersama Kathrin Honesta, Dinda PS, dan Diela Maharanie
    Kita tahu, kemampuan menggambar adalah modal utama untuk menjadi seorang ilustrator yang andal. Namun, kolaborasi atau perluasan jaringan kerap luput dari perhatian para seniman ilustrasi karena dinilai akan mempengaruhi prinsip atau ciri gambar yang akan dibuat. Kelas ini akan membahas bagaimana peran kolaborasi dan memperluas jaringan dengan seniman lain justru akan memaksimalkan potensi karya ilustrasi itu sendiri. Selain itu, para talents juga akan membagikan tips & trik bagaimana membangun jaringan yang kuat dengan berbagai pihak. 

16.00 – 17.30 WIB

  1. Think Like There is No Box bersama Pidi Baiq 
    Ketika menikmati karya Pidi Baiq, kita akan melihat sesuatu yang lain. Imajinasi ke-“lain”-an tersebut memberi kesan yang kuat, di mana seolah, ia ingin memberitahu kita, “ini bukan sesuatu yang biasa-biasa saja.” Tak heran, hasil imajinasi ciptaannya menjadi fenomenal dan menjadi buah bibir di masyarakat, saat imajinasi itu dapat kita lihat pada sosok Dilan maupun … The Panasdalam. 
  2. Bahas Bahasa bersama Iqbal Aji Daryonno dan Ivan Lanin 
    Dari banyaknya bahasa di Indonesia, bahasa Indonesia menjadi jembatan di antara keragaman bahasa kita. Ketika internet menghadirkan informasi dalam berbagai bahasa asing, semakin banyak pula tantangan kita untuk mempelajari bahasa Indonesia. Bagaimana cara terbaik mempelajari bahasa Indonesia di tengah keberagaman bahasa? Apa saja tantangan bahasa Indonesia di saat gempuran teknologi internet semakin tak terbendung? Apa yang dapat kita pelajari dari para praktisi bahasa Indonesia di kelas ini?  
  3. Define Your Character bersama Dindi Lesktami dan Brian Khrisna
    Membuat karakter terbaik membutuhkan perjalanan panjang untuk ditempuh. Entah itu karakter fiksional dalam buku, maupun karakter diri dalam dunia yang kita jalani sehari-hari. Keduanya, baik karakter fiksi maupun karakter diri memiliki porsi yang sama pentingnya. Kelas ini akan mengajarkan kita bagaimana membentuk karakter yang kuat dalam karya tulis maupun persona diri serta bagaimana keduanya saling berhubungan.

DAY 2: Sabtu, 4 April 2020

10.00 – 11.30 WIB

  1. Awarding Gramedia Short Film Festival 2020: Serendipity bersama Joko Pinurbo, Adi K, Lala Bohang, dan Dinda PS 
    Gramedia Short Film Festival, kompetisi film pendek alih wahana mencapai puncaknya. Di hari penganugerahan ini, 10 cuplikan karya terbaik finalis akan ditampilkan untuk ditonton bersama. Kita akan menemukan ide-ide cerita paling unik karena film-film tersebut terinspirasi dari buku puisi dan ilustrasi. Bersama Joko Pinurbo, Adi K, Lala Bohang, dan Dinda PS, di kelas ini mereka juga akan membahas kreativitas alih wahana buku hingga menjadi karya yang memanjakan mata dan telinga.
  2. Vibrant Narratives of Love bersama Erisca Febriani, Faradita, Inggrid Sonya
    Kisah cinta dan romantisme adalah salah satu hal paling menarik yang dapat terjadi dalam hidup kita. Cinta adalah hal yang selalu dapat kita rasakan dan lakukan. Mungkin inilah mengapa kisah dengan latar belakang cinta selalu laris di pasaran. Namun justru yang menarik bukan perkara cinta itu sendiri, melainkan konflik soal cinta yang beragam. Para penulis di kelas ini akan berbagi cara bagaimana meramu konflik percintaan menjadi drama yang memukau, menegangkan, dan melegakan pembacanya. 
  3. Invest Your Better Future bersama Rivan Kurniawan dan Nicky Hogan 
    Salah satu literasi dasar yang masih menjadi momok di Indonesia adalah literasi finansial. Pemahaman masyarakat tentang bagaimana mengatur finansial sehari-hari supaya kesejahteraan terjaga, masih begitu minim, atau setidaknya hanya segelintir orang berhasil yang menerapkannya. Sebagian lagi berpikir bahwa literasi finansial itu rumit dan tidak praktis. Salah satu kunci penting dalam melek finansial adalah kemampuan berinvestasi. Tema ini akan membahas segudang manfaat serta tata cara berinvestasi yang dimulai dari hal kecil.

13.30 – 15.00 WIB

  1. The Pursuit of Dream bersama Andrea Hirata
    Setiap orang punya mimpi dan mereka menuliskan mimpi yang dituangkan dalam setiap langkah kehidupannya. Kiprah kesuksesan Andrea Hirata pun melalui lika-likunya tersendiri. Semua itu ia tuliskan dalam buku-bukunya yang menginspirasi banyak orang. Baginya, “bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi”.
  2. Mengolah Sehari-hari Menjadi Puisi bersama Joko Pinurbo, Yoshi FE, dan Dodi Prananda
    Hal-hal yang tidak menjadi perhatian manusia kerap dianggap remeh temeh. Sebaliknya, persoalan besar selalu menjadi pusat perhatian. Tetapi, melalui Perjamuan Khong Guan, mengapa Joko Pinurbo membuat yang remeh-temeh itu jadi persoalan besar untuk diperbincangkan? Juga melalui karya Dodi dan Yoshife, bagaimana membuat kado, tusuk gigi, puntung rokok, plastik, dan hal-hal sederhana lainnya menjadi unik dan penting?
  3. Traveling for Healing bersama Agustinus Wibowo dan Trinity
    Berbagai publikasi menyebutkan bahwa traveling menjadi salah satu kegiatan yang diprioritaskan oleh generasi milenial. Berangkat dari hal tersebut, tentu terdapat berbagai alasan mengapa traveling begitu banyak disukai, di mana satu di antaranya digunakan sebagai metode pemulihan diri. Kelas ini akan membahas bagaimana penyembuhan diri bisa dilakukan dengan traveling. Bagaimana sebuah perjalanan memberikan kebahagiaan lebih lama dibandingkan kesenangan yang bersifat material. Bagaimana menarik diri dari kepenatan rutinitas sehari-hari dapat memberikan kita waktu untuk menenangkan diri.

15.30 – 17.00 WIB

  1. Kata, Rasa, Cerita bersama Rintik Sendu 
    Mulanya kata, di situ tertuang rasa, dan sekumpulannya membentuk cerita. Entah cerita itu merupakan pengalaman pribadi atau pengamatan orang lain yang ia lihat dalam kehidupan sehari-harinya. Yang jelas, karyanya masuk ke dalam kategori buku terlaris. Apakah ide cerita yang ia tulis merupakan pengalaman, yang ternyata, kita semua rasakan? Tentang rasa, misalnya? 
  2. Catatan Perasaan bersama Boy Candra
    Menulis bisa dilihat sebagai cara seseorang untuk merekam jejak masa lalu dengan mencatat setiap teka-teki dalam ingatan menjadi tulisan yang bermakna. Dalam kelas ini akan dibahas bagaimana seseorang merangkai ingatan dan rasa ke dalam sebuah cerita yang menyita banyak perhatian untuk diselami.
  3. Peluncuran Buku: Melangkah bersama JS Khairen
    Kita selalu membayangkan masa depan yang baik. Namun, mengisi kegiatan sehari-hari dengan merebah dan tidak melakukan apa-apa, apakah bisa? Di sini kita harusnya gelisah, karena menurut J.S. Khairen, gelisah itu perlu. Di peluncuran buku ini ia akan berbagi kisah, bagaimana melangkah satu demi satu dari kegelisahan membawanya kepada hari ini, tentang pentingnya mencari pengalaman dan inspirasi baru serta bagaimana “Melangkah” akan mewarnai pandangan kita tentang hidup.  

DAY 3: Minggu, 5 April 2020

10.00 – 11.30 WIB

  1. Creating Characters & Words bersama Tere Liye 
    Karakter dan alur menjadi kunci utama sebuah cerita. Bagaimana penulis membuat tokoh dan dunianya tergambar secara nyata sangatlah penting, agar pembaca mampu mendalaminya. Di Indonesia ada banyak novel dengan penokohan dan alur yang kuat, tapi hanya sedikit novel yang selalu ditunggu oleh pembaca. Penulis yang satu ini sudah sangat dikenal dan dicintai oleh para penikmat novel. Karya-karyanya populer dan mampu memanjakan imajinasi penggemarnya. Pembaca bagaikan merasakan dunia baru dengan mengenali tokoh fiksi ciptaannya. 
  2. Love and Romance in The Digital Age bersama Indrayani, Eka Aryani, Luluk HF, dan Poppi Pertiwi
    Anak muda tak pernah lepas dari cinta. Tiap anak muda punya pengalaman soal cinta, di mana persoalan ini mereka bagikan bahkan di media sosial. Ada yang mengemasnya menjadi status, ada pula yang menjadikannya karya tulis. Ternyata, ada sebagian orang yang mendapat momentum yang tepat. Karya sebagian orang tersebut masuk dalam list buku yang siap cetak oleh penerbit. Di kelas ini, para panelis akan membagikan tip bagaimana mengemas pengalaman cinta menjadi karya tulis yang populer, bagaimana mengenalkannya kepada khalayak luas melalui media sosial, dan semua yang bertautan.
  3. Menulis: Cara Lain untuk Mengungkap bersama Syahid Muhammad, Zarry Hendrik, dan Wira Nagara 
    Kita tidak hidup sendiri. Manusia punya ekspektasi. Kita kerap dituntut dengan berbagai ekspektasi dari orang lain, dan dengan desakan itu, tidak semua dari kita mampu menjalaninya. Namun kita butuh pelepasan, seperti bercerita melalui tulisan, misalnya. Bagaimana mengungkapkan kondisi diri pada media tulis dapat berarti banyak dalam hidup kita? 

13.30 – 15.00 WIB

  1. Ketika Emosi Bertemu Bahasa bersama Sapardi Djoko Damono dan Kang Maman
    Ketika emosi bertemu bahasa, lahirlah puisi. Sebagai jantung puisi, emosi memainkan peran penting dalam mempengaruhi perasaan pembaca. Pengaruh tersebut merupakan kemampuan yang dimiliki oleh para penyair, di mana tidak semua orang memilikinya. Bagaimana, melalui bahasa, puisi mampu mempengaruhi pembaca? Bagaimana kata-kata yang umum tidak hanya menjadi “angin lalu”? Bagaimana ke-umum-an tersebut justru jadi intim?  
  2. In The Age of Youtube bersama Ria Ricis
    Sebagian besar masyarakat di seluruh dunia sudah familiar dengan YouTube dan bahkan tidak sedikit orang telah memanfaatkannya sebagai sebuah media berekspresi untuk mencari penghasilan. Dibutuhkan kreativitas, inovasi, riset, dan strategi yang tepat agar konten yang ditampilkan dapat dinikmati serta diterima oleh masyarakat. Namun, di balik profesi sebagai seorang YouTuber, ternyata ada banyak sekali lika-liku dan pembelajaran yang dapat dipetik. Dalam buku Pamit karya Ria Ricis, ada banyak hal menarik yang perlu diketahui bila ingin menjadi Youtuber, apa sajakah itu?
  3. Mengekspresikan Karya Melalui Media Sosial bersama Helobagas dan Millenialsshit
    Kehadiran media sosial menjadi cara baru untuk berkomunikasi dalam kehidupan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Media sosial pun menjadi tempat di mana ekspresi diwujudkan sehingga terciptalah sebuah karya (konten). Di kelas ini akan dibahas berbagai cara untuk mengekspresikan karya melalui media sosial sehingga menampakkan persona kita yang mudah disukai dan diminati oleh khalayak banyak. Dan tentu, dapat berarti positif bagi mereka.

15.30 – 17.00 WIB

  1. Screening & Film Talk: Tak Ada yang GIla di Kota Ini (Film Cerita Pendek Terbaik Festival Film Indonesia) bersama Adi Ekatama, Wregas Bhanuteja, dan Oka Antara 
    Tak Ada yang Gila di Kota Ini (No One is Crazy in This Town) merupakan film pendek yang diadaptasi dari cerpen karangan Eka Kurniawan di bukunya Cinta Tak Ada Mati (2018). Diproduseri oleh Adi Ekatama dan digarap oleh sutradara Wregas Bhanuteja, film ini terpilih untuk berkompetisi dalam Busan International Film Festival (BIFF), Festival Film Sundance 2020 dan beberapa festival film internasional lainnya. Pada tahun 2019, film ini dianugerahi Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) 2019 sebagai Film Cerita Pendek Terbaik.
  2. See the Unseen bersama Kisah Tanah Jawa
    Di bumi yang kita tinggali, ada yang tak terlihat mata manusia biasa, namun kehadirannya menjadi saksi sejarah cerita. Bersama Kisah Tanah Jawa, mari kita menjelajah dunia yang lain, yang mungkin begitu asing.
  3. Seni Berpikir untuk Mengendalikan Emosi bersama Henry Manampiring
    Nalar membuat manusia menjadi unik. Dengan nalar, manusia punya sudut pandangnya masing-masing dalam melihat suatu kejadian. Ada yang menjadikannya masalah, ada pula yang tidak. Di kelas ini, Henry Manampiring akan mengupas bagaimana cara mengendalikan emosi melalui seni berpikir ala Stoa yang berusia hampir 2.000 tahun lamanya. Bagaimana, melalui pikiran, kita membentuk mental yang tangguh untuk berbagai masalah?  

Tidak hanya berbagai acara diatas, GWRF juga mengadakan Editor’s Clinic untuk kamu yang punya impian menjadi penulis bahkan sudah punya naskahnya. Kamu bisa bawa karya kamu kesini dan bisa mengkonsultasikan tulisanmu langsung dengan editor-editor penerbit buku besar di Indonesia! 

Catat tanggalnya, Editor’s Clinic diadakan hari Sabtu, 4 April 2020 – Minggu, 5 April 2020 pukul 10.00 – 15.00!

Jangan sampai kelewatan, yaa!

Categories
Event

Kiat Sukses Menyusui dan Produksi ASI Lancar Saat Bekerja

Moms, menyusui bukanlah hal yang mudah bahkan penuh tantangan di dalamnya.

Apalagi bagi Moms yang bekerja, dan harus meninggalkan Si Kecil di rumah selama jam kerja.

Meski demikian, bukan berarti ini menjadi halangan Moms untuk memberikan ASI pada Si Kecil.

Agar produksi ASI Moms tetap lancar selama berada di kantor, Moms harus menyediakan pasokan ASI sehingga kebutuhan Si Kecil tetap terpenuhi dengan baik.

Laman askdrsears.com memuat, ada beberapa kiat untuk ibu bekerja agar tetap bisa memberikan ASI dan membuatnya tetap lancar di tengah pekerjaan kantor yang menumpuk.

1. Berikan ASI pada Si Kecil sesering mungkin

Sebagian besar Moms yang bekerja, biasanya menyusui setidaknya empat kali selama hari kerja.

Satu kali sebelum pergi kerja, setelah pulang kantor, sesudah makan malam, dan sebelum tidur.

Namun, jika Moms menyetel alarm lebih awal di pagi hari, maka bisa memberi tambahan ASI pada Si Kecil begitu bangun tidur.

Selain itu, tetap berikan ASI sesering mungkin di malam hari.

Jika memungkinkan, Moms juga bisa menyusui Si Kecil saat istirahat makan siang untuk mengurangi pemberian ASI melalui botol.

2. Jangan lewatkan waktu memompa ASI

Bila Moms hanya memiliki waktu beberapa menit, sebaiknya jangan melewatkan jadwal memerah ASI.

Lebih baik memompa dalam waktu yang singkat daripada menundanya.

Yang terpenting adalah frekuensinya, bukan seberapa lama Moms memompa ASI.

Sebab, sesi pemompaan ini merangsang tubuh Moms untuk menghasilkan susu.

3. Jangan memberi ASI melalui botol saat sedang bersama Si Kecil

Ketika Moms sedang bersama Si Kecil, usahakan menyusui secara langsung dari payudara Moms untuk menjaga persediaan ASI tetap lancar dan menghindari Si Kecil bingung puting.

4. Jangan meninggalkan Si Kecil terlalu sering

Usahakan tidak terlalu sering meninggalkan Si Kecil di rumah Moms.

Jika Moms sedang tidak bekerja, sebaiknya kurangi waktu hangout bersama teman-teman atau menonton film dan makan malam di luar bersama Dads.

5. Gunakan akhir pekan sebagai sesi menyusui

Bila waktu Moms telah dihabiskan selama 5 hari untuk bekerja, maka gunakan waktu di akhir pekan sebagai sesi menyusui.

Setelah menyusui lebih teratur pada akhir minggu, Moms umumnya merasa payudara menjadi lebih penuh pada hari Senin.

Maka butuh memompa lebih banyak ASI, untuk menghindari pembengkakan pada payudara yang menimbulkan rasa ngilu bahkan meriang.

Simpan pula persediaan ASI di dalam kulkas untuk cadangan selama hari-hari saat Moms sibuk di kantor.

6. Nikmati sesi menyusui pada malam hari

Tahukah Moms, Si Kecil juga bisa merindukan sesi menyusu saat ditinggalkan Moms seharian penuh lo.

Ketika Moms berangkat ke kantor, bayi akan mengubah pola rutinitasnya dengan tidur lebih lama, lalu kembali menuntut ASI pada malam hari.

Ini hal yang baik, dan Moms yang mampu menjalani dua perannya tentu akan menikmati sesi menyusui sepulang kantor dan menjelang tidur ini.

Menyusui di tempat tidur sambil ngobrol dengan Dads juga bisa menjadi sarana rileksasi.

Selain mencoba beberapa cara di atas, Moms juga bisa lo menambah pengetahuan terkait bagaimana manajemen ASI perah yang baik mulai dari cara memerah, menyimpan dan menabung ASI agar tetap terjaga kualitasnya selama bekerja dengan mengikuti Parent Session #MenjagaKasihIbu bersama Asifit & Nakita.id dengan tema “Ibu Bekerja VS Persediaan ASI Era Milenial”.

Acara ini akan diadakan pada Minggu, 13 Oktober 2019 pukul 08.00 – 12.00 WIB di Hotel Kampi Surabaya, Jawa Timur.

Pembicara yang hadir dalam event ini yaitu dr. Ameetha Drupadi, CIMI (Dokter Konselor Laktasi) bersama Zee Zee Shahab (Brand Ambassador Asifit) dan Cella Vanessa (Mompreneur dan Influencer) yang akan berbagi ilmu mengenai manajemen ASI yang baik terutama untuk Moms yang bekerja dan pengalaman berkesan selama menyusui.

Sementara itu, agar proses menyusui selalu lancar dan produksi ASI tetap terjaga dengan baik, dapat dilakukan dengan Asifit.

Asifit merupakan suplemen dari bahan alami terbuat dari ekstrak daun katuk yang berfungsi untuk memperlancar dan meningkatkan produksi air susu ibu secara alami.

Ekstrak daun katuk yang terkandung dalam Asifit sebanyak 114 mg, tak hanya berfungsi untuk memperlancar dan meningkatkan produksi ASI Moms secara alami, namun juga mengandung vitamin B kompleks yang terdiri dari vitamin B12, vitamin B6, vitamin B2 dan vitamin B1, sehingga membuat Moms selalu bugar selama menyusui.

Nah untuk hasil maksimal, minum 3 kali sehari 1-2 kaplet sesuai aturan pakai ya Moms.

Cukup membayar pendaftaran sebesar Rp 50.000, Moms bisa mendapat wawasan baru seputar menyusui, serta kesempatan memenangkan berbagai macam hadiah menarik dari Asifit berupa voucher belanja senilai ratusan ribu rupiah.

Untuk informasi lebih lanjut, Moms dapat menghubungi Ircha di nomor telepon 0822-7866-0473 atau kunjungi Instagram @asifitkf dan @nakitaid.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk daftar sekarang juga Moms melalui link bit.ly/parentsessionasifitsby

#ParentsessionAsifit #MenjagaKasihIbu #AsifitxNakitaid #Asifit #SuplemenPelancarASI

Source Text: Kompas.com, Askdrsears.com

Categories
Event

Langganan Swafoto Pengunjung Telkomsel IIMS 2019

JAKARTA, KOMPAS.com – Selain mobil dan sepeda motor baru, Telkomsel IIMS 2019 juga dimeriahkan oleh kehadiran beberapa model lain, berstatus zaman dulu (jadul). Mobil- mobil klasik ini memang sengaja dihadirkan sebagai perwakilan dari anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI).

Di IIMS 2019, PPMKI membawa 11 mobil klasik yang tersebar di tiga tempat. Paling besar berada di Hall B3 dengan jumlah 7 mobil.

Kemudian di Hall A terdapat satu mobil, sedangkan di area terbuka atau center of carni ada 3 mobil.

Kehadiran mobil-mobil yang jarang ditemui di jalan ini pun jadi perhatian pengunjung. Banyak yang memanfaatkan untuk melakukan swafoto, ada pula yang memang mengagumi keindahan lekuk mobil klasik.

“Saya memang suka sekali Bell Air. Saya ngoleksi die cast-nya karena belum bisa punya yang asli. Detail di mobil ini sebetulnya mirip pesawat terbang. Mobil yang dipajang ini juga istimewa soalnya setir kanan,” kata Dyon, salah satu pengunjung yang ditemui Kompas.com, Selasa (1/5/2019). Pun demikian Ria Andre, Ibu rumah tangga asal Bandung, Jawa Barat, yang datang bersama keluarga. Saat ditemui, Ria sedang asik berswafoto dengan latar belakang Austin 7 buatan 1927. “Saya suka sekali bentuknya, unik dan atapnya terbuka. Saya jujur tidak tahu mereknya tapi saya suka bentuknya. Saya sama keluarga tiap tahun ke IIMS karena jadi agenda keluarga tiap tahun,” katanya.

Haryo Girisagoro Bashirun Alim, pengurus bagian kegiatan PPMKI mengatakan, booth PPMKI di Hall B3 sengaja tidak diberi pembatas supaya pengunjung leluasa berfoto dengan mobil-mobil klasik yang dipamerkan. “Kami ingin memperkenalkan mobil-mobil klasik ke pengunjung. Kalaupun mereka memegang juga kami perbolehkan, yang tidak boleh itu naik ke mobil. Banyak yang ‘ngetok-ngetok’ bumper besinya, tak apa-apa asal masih wajar,” kata Giri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Langganan Swafoto Pengunjung Telkomsel IIMS 2019 “