Categories
Intermezzo

10 Fakta Menarik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Tujuh belas Agustus sebentar lagi tiba. Namun, tahukah kamu, fakta-fakta menarik tentang Proklamasi Indonesia? Yuk, kita simak!

  1. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata jatuh pada bulan Ramadhan. Soekarno sempat makan sahur sebelum upacara Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan.
  2. Naskah proklamasi baru dibuat pada pukul 02.00 – 03.00 dini hari bertempat di rumah Laksamana Maeda, seorang laksamana Angkatan Laut Jepang.
  3. Naskah proklamasi ditulis tangan oleh Soekarno dan didiktekan oleh Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo. Dan diketik ulang oleh Sayuti Melik.
  4. Naskah tulisan tangan sempat dibuang ke tong sampah namun dipungut kembali dan diselamatkan oleh B.M Diah yang merupakan wartawan.
  5. Saat upacara proklamasi, Soekarno ternyata sedang terserang malaria tertiana dan dalam keadaan demam. Setelah usai upacara Proklamasi Kemerdekaan, Soekarno kembali ke kamar di rumah Laksamana Maeda untuk tidur.
  6. Detik-detik Proklamasi didokumentasikan oleh Frans dan Alex Mendoer, dua bersaudara yang merupakan fotografer untuk harian Asia Raya dan Domei (atau sekarang Antara). Foto Proklamasi pun hanya ada 3 jepretan, yaitu saat Soekarno membacakan Proklamasi, saat pengibaran bendera dan foto masyarakat saat menyaksikan Proklamasi. Negatif foto sempat diminta oleh tentara Jepang, namun Frans Mendoer menyembunyikannya dengan menanam di bawah sebuah pohon di halaman kantor Asia Raya
  7. Konon, sedianya, Proklamasi seharusnya didokumentasikan oleh Nippon Eigha Sha (perusahaan film Jepang), namun Latief Hendraningrat yang ditugaskan untuk menghubungi perusahaan tersebut lupa melaksanakan tugasnya
  8. Upacara Proklamasi berjalan dengan sederhana namun khidmat. Bahkan, tiang bendera dibuat dari batang bambu secara kasar serta ditanam beberapa menit sebelum upacara dimulai.
  9. Pada saat Proklamasi, tidak ada dokumentasi rekaman suara dan gambar. Rekaman suara Soekarno saat membacakan Proklamasi merupakan rekaman yang dibuat di RRI untuk kebutuhan dokumentasi tahun 1951.
  10. Penyebaran berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan secara sembunyi-sembunyi dari tentara Jepang, dengan menyebarkan brosur, menggambar grafiti di tembok-tembok kota dan dari mulut ke mulut.

Demikian berat kehidupan pra kemerdekaan dan demikian sulitnya para pahlawan merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Tanpa jasa mereka, mungkin saja saat ini kita tak akan pernah menikmati hidup sebagai manusia bebas di negara merdeka dengan fasilitas maju.

Untuk itulah, sebagai generasi muda, yuk kita jaga persatuan Indonesia agar negara kita menjadi semakin maju dan kita menjadi generasi Indonesia yang berkualitas! Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawannya.

Categories
Uncategorized

Fakta Menarik Ir Soekarno Sang Presiden Pertama Indonesia,

Ir. Soekarno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901. Beliau dilahirkan dengan nama Kusno. Namanya diganti Soekarno saat berumur 11 tahun oleh ayahnya karena sakit-sakitan. Ibundanya keturunan bangsawan Bali.

Tamat dari Hogere Burger School Surabaya, Soekarno melanjutkan studi teknik sipil di Technische Hoogeschool te Bandoeng atau sekarang ITB. Perjuangan politiknya dimulai sejak menjadi anggota Jong Java di Surabaya. Beliau dikenal kharismatik dan pandai berpidato membakar semangat rakyat hingga menjadi tokoh berpengaruh dan menjadi proklamator dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia bersama Moh Hatta.

Saat diasingkan di Ende Flores 1934, Bung Karno menemukan gagasan Pancasila saat beliau duduk merenung di bawah pohon Sukun. 

Selain sebagai politikus, Bung Karno juga seorang arsitek yang banyak merancang bangunan, termasuk merenovasi masjid di Bengkulu selama dalam masa pembuangan. Beliau juga turut menyumbangkan gagasan tentang beberapa bangunan yang hingga kini masih dapat kita nikmati keindahannya, seperti Gelora Bung Karno, Monas, Bundaran Hotel Indonesia, Patung Pancoran dan masih banyak lagi.

Berbeda dengan Moh. Hatta yang baru menikah saat berusia 43 tahun, Bung Karno menikah pertama kali saat masih berusia 20 tahun. Istri pertamanya Siti Oetari Tjokroaminoto, putri dari H.O.S Tjokroaminoto. Bung Karno terkenal pandai memikat hati wanita melalui surat-surat cintanya.

Selain menjadi tokoh yang sangat dikagumi bangsa Indonesia, ketenaran Soekarno juga diakui hingga dunia internasional. Persahabatannya dengan tokoh-tokoh dunia menjadikan beliau menjadi dikenal secara luas. Namanya tercatat diabadikan menjadi nama gedung dan jalan di sejumlah negara. Di Rusia, nama Soekarno dijadikan nama masjid di St Petersburg. Di Maroko dan Pakistan, nama Soekarno dijadikan nama jalan. Foto Soekarno juga dijadikan perangko bersama Fidel Castro di Kuba. 

Beberapa quotes inspiratif Soekarno ini tentu akan semakin membakar semangat kita sebagai generasi muda Indonesia. 

“Tuhan tidak merobah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya.”

“Hidup bukan tentang Aku Bisa Saja, namun tentang Aku Mencoba. Jangan pikirkan tentang kegagalan, itu adalah pelajaran.”

“Jika engkau malu dan takut berbuat suatu kebaikan, maka tak akan kau temui kemajuan selangkah pun.”

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”

Categories
Intermezzo

Bung Hatta, Wakil Presiden Pertama Indonesia yang Mencintai Buku

Dr. Drs. Moh Hatta atau Bung Hatta lahir dengan nama Mohammad Athar, 12 Agustus 1902 di Bukittinggi Sumatra Barat. Pergerakan perjuangan kemerdekaannya dimulai saat bergabung di Jong Sumatranen Bond sebagai bendahara dan aktif di organisasi Indische Vereeniging saat bersekolah di Handels Hogeschool Belanda dan belajar ekonomi perdagangan. Moh. Hatta memang dikenal tak banyak bicara, namun pemikirannya membuahkan kemerdekaan Indonesia.

Moh Hatta dikenal sebagai pecinta hewan dan senang punya hewan peliharaan. Dalam masa pembuangan di Digul dan Banda Neira, beliau memelihara kucing, anjing dan ikan mas. Saat dipenjara di Glodok, ia merawat kucing liar yang selalu mendatanginya.

Beliau juga dikenal sebagai sosok yang amat mencintai buku. Saat pulang dari Belanda, beliau ikut memboyong belasan peti berisi buku. Bahkan, saat menikah, mas kawinnya berupa buku berjudul “Alam Pikiran Yunani” yang ditulis oleh dirinya sendiri. Buku tersebut beliau tulis dalam masa-masa terberatnya dalam pembuangan dan akan dihadiahkan kepada wanita yang kelak menjadi teman hidupnya.

Kata Bung Hatta dalam sebuah pembukaan pameran buku “Buku membentuk watak bangsa”. Beliau juga tidak suka melihat orang lain membaca buku sambil melipat ke belakang, sehingga bagian sampul depan dan belakang bertemu. Koleksi buku-bukunya beliau simpan di perpustakaan pribadi di rumahnya.

Saking besarnya impian untuk melihat Indonesia merdeka, Bung Hatta berjanji tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka. Dan janji tersebut beliau tepati, Bung Hatta menikah pada bulan November 1945 di usia 43 tahun setelah Indonesia merdeka. Bung Karno adalah orang yang melamar Rahmi, istrinya untuk Bung Hatta.

Bung Hatta merupakan orang yang sederhana. Gajinya sebagian besar habis digunakan untuk membeli buku. Bahkan, tunjangannya sebagai wakil presiden beliau kembalikan kepada negara. Beliau pun sempat menyimpan potongan iklan sepatu bermerek Bally di dompetnya karena tak mampu membelinya dan berharap suatu hari mampu membelinya. Hingga akhir hayat, beliau tak pernah membeli sepatu tersebut.

Simak beberapa quotes dari Bung Hatta ini yang pasti akan membuat kita semakin termotivasi dan bangga memiliki beliau sebagai salah satu Proklamator Indonesia.

“Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan  belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun, tidak jujur sulit diperbaiki.”

“Membaca tanpa merenungkan adalah bagaikan makan tanpa dicerna.”

“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekadar nama dan gambar seuntaian pulau di peta.”

“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata membela cita-cita.”

Categories
Intermezzo

Temanmu Tidak Suka Baca? Ini Cara Mengubahnya

Sulit dipercaya, memang. Tapi tidak semua orang suka baca buku. Glek! Ada-ada saja alasan kenapa seseorang kurang suka membaca. Entah karena merasa tidak ada waktu, belum menemukan buku yang jodoh, atau karena tidak terbiasa saja.

Sebagai pencinta buku, bagaimana caranya Anda “meracuni” semangat membaca ke teman-teman Anda yang jarang baca?

Sesuaikan dengan Bidangnya

Sampul buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring

Sebagian orang mungkin enggan membaca karena merasa membaca tidak memberi manfaat untuk pekerjaan atau keseharian mereka. Untuk mengakalinya, Anda bisa menyesuaikan rekomendasi buku Anda dengan keseharian teman Anda.

Kalau teman Anda kesulitan mengatur waktu, Anda mungkin bisa merekomendasikan buku tentang membangun kebiasaan yang baik. Jika teman Anda stres karena kehidupan, mungkin buku tentang filosofi atau self-improvement bisa membantunya.

Atau jika menurut Anda kehidupan percintaan dia mengkhawatirkan, beri dia asupan buku-buku puisi romantis untuk amunisi gombalnya.

Cari Tahu Apa yang Menarik Baginya

Sampul buku Parenting Through Crisis karya Barbara Coloroso

Anda tidak perlu berhenti di urusan kerjaan dan keseharian. Apa ketertarikan dan cita-cita teman Anda?

Buku tentang kewirausahaan dan kepemimpinan akan cocok kalau teman Anda bermimpi jadi wirausahawan. Jika teman Anda ingin cepat-cepat kaya, mungkin Anda bisa merekomendasikan buku budidaya ikan. Jika teman Anda sudah berkeluarga, mungkin buku tentang parenting atau buku anak-anak akan pas baginya.

Ajak Dia Untuk Membaca di Waktu Luang

Sampul buku Atraksi Lumba Lumba karya Pratiwi Juliani

Tidak semua orang bisa meluangkan waktu khusus untuk membaca. Anda bisa mendorong teman Anda untuk membaca di waktu “colongan”.

Misalnya saat menunggu macet dalam perjalanan pulang kantor, saat istirahat makan siang, atau di kereta dalam perjalanan berangkat ke meeting berikutnya. Daripada bengong, memanfaatkan waktu curian itu untuk membaca pasti lebih menyenangkan dan produktif.

Buku kumpulan cerpen yang singkat, padat, dan ngena seperti “Atraksi Lumba-lumba” karya Pratiwi Juliani bisa jadi pilihan tepat untuk waktu-waktu singkat ini.

Sumber foto header: Greatmind YouTube Channel

Categories
Intermezzo

Mengenal Wajah Indonesia di Era Kolonial dengan Mengunjungi Kota-kota Tua

Bulan Agustus sudah tiba. Sebentar lagi bangsa Indonesia merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 74. Setelah menjadi negara jajahan Belanda selama 3,5 abad lamanya, pemerintahan Belanda ternyata juga meninggalkan warisan berharga, yaitu arsitektur indah yang kini menghiasi banyak kota di Indonesia. 

Jika kami menyukai wisata sejarah dan ingin menelusuri sejarah arsitektur peninggalan kolonial Belanda lebih dalam, kamu bisa mengunjungi kawasan kota tua di berbagai kota di Indonesia! Inilah beberapa di antaranya.

Semarang

Kawasan Kota Lama Semarang setidaknya memiliki lebih dari 50 bangunan kuno bergaya Eropa. 

Ikon terkenalnya adalah Gereja Blenduk dan Stasiun Tawang yang masih sangat terjaga dengan baik. Tak jauh dari kawasan Kota Lama, berdiri Lawang Sewu yang dulunya kantor pusat kereta api Hindia Belanda.

Jakarta

Kota Tua Jakarta di kawasan Jakarta Barat yang memiliki ratusan bangunan kuno dulunya adalah pusat kota Batavia. Di sini, berdiri museum Sejarah Jakarta (museum Fatahillah) yang dulunya balaikota, museum Wayang yang dulunya gereja, museum Bank Mandiri, museum Bank Indonesia, museum Keramik, stasiun Jakarta Kota dan masih banyak. Tak ketinggalan, Toko Merah yang menjadi saksi bisu pembunuhan etnis Tionghoa tahun 1740 oleh Belanda.

Yogyakarta

Kawasan Kota Tua Yogyakarta terletak di sekitar Kraton Yogyakarta dan Kotagede. Di sini, perpaduan gaya bangunan Eropa dan gaya tradisional Jawa kental terasa. Gaya Eropa kuno tampak dari bangunan BNI, Gedung Bank Indonesia dan Kantor Pos yang berada di KM 0 di dekat jalan Malioboro. Gaya tradisional kental terasa ketika memasuki kawasan Kraton dan Kotagede.

Medan 

Kota tua Medan berada di wilayah Kesawan, Medan Barat. Di sini berdiri banyak bangunan kolonial yang megah. Dulunya, wilayah ini dikenal sebagai pusat perekonomian yang dihuni oleh banyak penduduk etnis Tionghoa dan Belanda. Yang paling ikonik adalah bangunan London Sumatra dan rumah Tjong A Fie. Selain itu, juga berdiri bangunan bersejarah, seperti Kantor Pos Besar Medan, Hotel Natour Dharma Deli yang dulunya Hotel De Boer, hingga Cafe Tip Top yang masih beroperasi sejak zaman kolonial hingga sekarang.

Bandung

Menyebut nama Bandung dalam konteks perjuangan kemerdekaan, pasti yang terlintas adalah Bandung Lautan Api. Bandung memang salah satu saksi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Bangunan bergaya kolonial di Bandung banyak ditemukan di kawasan Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga. Seperti, gedung N.I Escompto M.I.J, Nedhandel NV, Hotel Savoy Homann, NV Denis, Gedung Pensil dan masih banyak lagi. 

Surabaya

Surabaya Kota Pahlawan pun menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Banyak sisi kota yang dipenuhi bangunan-bangunan bergaya kolonial Belanda. Namun, yang paling banyak ditemui bangunan kuno adalah di Jalan Jembatan Merah dan kawasan Tugu Pahlawan. Dulunya, wilayah Jembatan Merah memang dibangun VOC sebagai pusat kota. Beberapa bangunan di Surabaya yang cukup ikonik antara lain, Hotel Majapahit, Bank Mandiri, Gedung pertamina, kantor Bappeda, kantor Gubernur Surabaya dan masih banyak lagi.

Foto : Doc. @veronicaarnila